Alhamdulillah saya masih bisa bertemu dengan ramadhan, merampungkannya selama 29 hari. Dan di penghujungnya menyambut idul fitri, 1430 H. Banyak yang berbeda dalam idul fitri kali ini, namun semuanya harus disyukuri.
Pagi sekali bersiap menuju masjid Al-Ihsan Dago. MErasa sangat bersyukur karena selain jemaat nya banyak, khotbah yang disampaikannya pun sangat bagus. Disampaikan oleh seorang professor dari UNINUS, Prof. Dedi.
Isi khotbah sangat menyentuh, selain disampaikan dengan bahasa yang baik, isinya pun sangat dekat dengan problematika manusia Indonesia. Yang paling saya ingat adalah pesan yang dikutip melalui salah satu hadits. Tentang calon penghuni surga.
Dalam suatu majlis Rasulullah SAW berkata, “Sebentar lagi akan datang seorang ahli surga”. Tak berapa lama datanglah seorang pemuda dengan jenggot dibahasi oleh air wudhu. Semua orang pun memperhatikan pemuda tersebut. KEjadian itu berulang sampai tiga kali, pemuda itu yang selalu hadir.
Pemuda lain ingin tahu. Ibadah apa yang ia lakukan sehingga Rasulullah menyebutnya dengan calon penghuni surga. Pemuda lain itu kemudian menghampiri pemuda calon penghuni surga itu, dan berkata “wahai hamba Allah, saya sedang memiliki masalah ddengan ayah saya. Dan saya berjanji tidak akan menemuinya selama tiga hari. Dapatkah saya bermalam selama itu di rumah saudara?” emuda calon penghuni surga iitu kemudian mengijinkan.
Diperhatikannya ibadah pemuda itu, tidak ada yang menonjol. Bahkan dapat dikatakan, pemuda yang mengamati itu memiliki amalan-amalan lebih. Sampai hari ketiga akhirnya pemuda yang menginap itu berkata, “Wahai hamba Allah, sesungguhnya tidak ada masalah antara saya dan ayah saya. Hanya saja aku ingin mengetahui amalan-amalan saudara. KArena Rasulullah menyebutkan saudara adalah calon penghuni surga. Tapi ternyata ibadah mu tidak lah ada yang berbeda”
Kemudian pemuda calon penghuni surga itu menjawab, ” Sungguh tidak ada yang berbeda dari ibadahku dan ibadahumu.”
PEmuda itu pun kebingungan. Kemudian bertanya, “Lantas apa yang membuatmu menjadi calon penghuni surga?”
“Semua ibadah yang aku lakukan sama dengan yang engkau lakukan. Dan Semua ibadahku diniatkan hanya untuk Allah SWT”
Subhanallah. Betapa masalah nya sesederhana ‘niat’. Innamal ‘amalu binniat.
Di hari yang fitri ini, mari kita semua mensucikan diri, dimulai dengan meluruskan niat dalam setiap aktivitas yang insya Allah bernilai ibadah manakala ikhlas dalam menjalankannya.

Ied Mubarok! Saya merasa sangat beruntung hari ini mendapatkan nasihat berharga dalam khutbah Ied. Dan karena itu pula saya menyampaikan isinya dalam blog ini, semoga menjadi rahmat untuk semua.
Terakhir, Taqoballallaahu minna wa minkum shiyaamanaa wa shiyaamakum.
Selamat Idul Fitri 1430 H. Mohon maaf lahir dan batin… 🙂