Memang kalau dengar cerita orang, Khaleed belum pernah sedrama itu sih gak mau sekolahnya. Tapi, buat saya cukup membuat perasaan kurang enak. Jadi pas awal masukin Khaleed sekolah, niatnya santai aja. Kalau gak sekolah, yowis. Gak usah dipaksa. Tinggal lanjut ke kampus. Toh, di kampus juga bisa diajarin apa aja. Karena Khaleed sudah cukup terkondisikan dengan karpet, video dan alat tulis. Tapi semakin besar kehamilan, rasanya bawa Khaleed ke kampus gak mungkin. Lelah sangat.
Dan akhir-akhir ini justru Khaleed sudah dua kali sejak bangun tidur, gak mau sekolah. Bilangnya selalu gini, “Mandi, tapi gak make seragam.” Padahal gapapa yah gak make seragam. Hehe. Boleh gak ya bu guru?
Akhirnya selalu ada proses negosiasi. Dan saya mah jujur aja, mas sekarang mas gak mungkin ikut ke kampus Bunda. Karena hamil Bunda sudah besar, Bunda sudah gampang lelah. Pilihannya, Khaleed di rumah sama ceuceu atau sekolah. Dengan negosiasi yang alot, selalu lebih memilih ke sekolah. Akhirnya.
Cuman saya jadi galau, karena gak sesuai rencana awal saya yang bakal biarin kalau dia beneran gak mau. Walaupun melalui cara negosiasi baik-baik, tapi tetap hati ini kurang sreg. Hmmm. Sepertinya lebih baik dikondisikan setiap malam rencana besok. Semoga gak terjadi lagi.