‘Kalau pemilu diadakan sekarang… Siapa yang anda pilih?’ Begitulah kira-kira pertanyaan lembaga survey kepada responden untuk memperkirakan siapa orang yang paling diminati responden untuk menjadi presiden. Jokowi menang telak di beberapa survey. Wajarlah kalau banyak orang optimis kalau Jokowi pasti memenangkan ‘pertandingan’ ini. Saya jadi sadar juga, betapa Jokowi ini emang fenomenal di media. Dan catat! Media itu dekat sekali dengan masyarakat. Akui saja.
Suka atau tidak suka. Setuju atau tidak setuju. Jokowi memang hebat dalam urusan ini. Masalahnya kalau anda tidak suka, ini masalah besar untuk anda. 🙂 Gimana caranya bukan hanya urusan ‘anda memilih non-jokowi’, tetapi meyakinkan orang lain (supaya pilihan anda menang) bahwa ada non-jokowi yang lebih layak, lebih pantas. Orang sudah kepincut dengan Jokowi. Terutama di media.
Saya pribadi merasa punya dua pilihan. Idealis atau realistis. Kalau idealis, Jokowi jauh dari kriteria saya. Dia gak ganteng #Eh. Haha. Bercanda. Yah pokoknya bukan tipe saya lah. Saya lebih suka cowok yang punya sikap yang tegas dan independen. Kalau tipe saya mah Habibie, Ahok, Yusril sama RK. Kalau ditanya prestasi? Ya bersaing banget lah sama Jokowi. Jadi saya gak merasa ada masalah membandingkan kelimanya. Terus, kayaknya empat orang itu gak kesetir sama siapa2. Kayaknya loh ya. Yah, istrinya paling banter. 😛 Selain itu cowok harus ganteng (#Eh lagi), cerdas BANGET, berani ‘no matter what they say’ gayanya, bagus komunikasinya dan amanah pastinya. Kalau pilihan realistis, ya liat yang kanst nya gede… Jokowi dong? Nah itu dia. Gada pilihan lain. Kalau akhirnya milih Jokowi mungkin emang nasib aja sama halnya nasib lahir di Indonesia :)) Mau gak mau diterima.
Sebenernya ada sih beberapa yang masih saya KEPO in. 😛 Prabowo Subianto. Loh kok Prabowo? Jadi ceritanya Uwak yang saya hormati, tahun ini kembali menjadi caleg dari partainya Prabowo. Kalau harus milih anggota DPR, ya saya mending milih Uwak saya lah. Mewakilkan saya sekali. Konsen di dunia pendidikan, seorang insinyur pertanian, pekerja keras, ulama yang cerdas dan ganteng (becanda beneran ini mah. haha. kalau mau jitak saya boleh banget ntar pas ketemu). Nah, kalau saya milih uwak saya, otomatis saya milih Gerindra. Kalau milih Gerindra ya otomatis memberikan kesempatan untuk Prabowo jadi calon Presiden. Jadi perlu juga nih mempelajari Prabowo. Saya suka banget nonton acara wawancara tokoh. Karena kecerdasan biasanya kelihatan dari spontanitas dia menjawab pertanyaan. Akhirnya saya nonton ini. Woooo. Kayaknya cukup masuk kriteria berani dan cerdasnya nih. Tapi masih banyak peer cari tau yang lainnya.
Masih berapa bulan lagi sih pilpres? Masih ada waktu buat mikir kan? Santai aja lah ya kalau gitu. Sekarang Pileg dulu. 😀 Walaupun uji materi Yusril ditolak MK, tapi saya pengen ikutin dia ah. Pengen naif dengan cara melihat pileg independen dari pilpres. Biar nasib aja yang nentuin siapa pilihan capres nantinya. Karena kalaupun nanti yang menang bukan pilihan saya, setidaknya di DPR nanti ada wakil saya yang bisa ngontrol kinerja Presiden yang di awal kepemimpinannya nanti status dari saya nya adalah “belum percaya”.