Artikel Ilmiah Berbahasa Indonesia

Dulu saya malu banget kalau gak bisa bahasa Inggris. Ngerasa cupu. Seperti halnya kalau saya gak bisa Matematika. *no offense, ini bener2 sangat personal*. Jadi saat belajar waktu kecil Bahasa Inggris dan Matematika menjadi pelajaran penting kedua setelah Olah Raga. Haha. Teuteup. Alhasil sampai kuliah, Bahasa Inggris saya gak bisa dikategorikan buruk. Walaupun gak bisa dibilang excellent. Cuman bisa lah digeletakin di Amerika sendirian. Apalagi dikasih uang. Haha. Tetep bisa hidup lah. 😛 *lebay*

Nah, pas saya ke Korea, saya mikirnya ini kan negara maju yah. Kayak saya ke Malaysia aja kali. Atau Singapura. Pasti bahasa Inggrisnya juga mantab-mantab orang sini. Tapi eh tapi. Gak juga ternyata. Banyak dari mereka yang bener-bener gak ngerti kalau kita ngomong bahasa Inggris. Kalau nangkap pun dikit. Apalagi kalau disuruh ngomong. Selain gak pede, pronounciation mereka yang unik (karena ada beberapa huruf yang gak bisa disebut) juga kadang membuat kita yang mendengarkannya bingung. Continue reading

Advertisement

Senior di Korea

Selama di Korea ini, kalau misalnya saya berkenalan, pertanyaan yang selalu pasti ditanya dan pastinya akan mereka ingat adalah umur. Saya pernah curiga, jangan-jangan mereka lebih hafal umur saya daripada nama saya. Hehe. Soalnya umur di Korea ini sangat penting. Yaitu untuk menentukan bagaimana kita bersikap dan berbicara. Memilih bahasa yang akan digunakan. Dalam bahasa Korea dikenal seperti kromo inggil seperti pada bahasa Jawa. Dan dikenal juga bahasa kasarnya. 🙂

Tahun kelahiran itu penting. Ya, disini tahun kelahiran yang penting. Walaupun teman kita lahir Desember 1988 dan kita April 1989, dia akan tetap jadi senior kita. Dan adab-adab nya seperti ke senior. Kalau Januari atau Februari gimana? Nah, disini uniknya. Karena sekolah tahunan dimulai pada Spring atau bisa dikatakan bulan maret. Maka jika anda lahir di bulan Februari atau Maret tahun 1988. Maka anda dikategorikan tingkat seniornya dengan yang lahir tahun 1987.

Pas baru-baru saya agak merasa ini adalah budaya baru bagi saya. Tapi kalau dipikir-pikir, gak juga. Karena di Indonesia juga dulu kayak gitu. Di SMP, SMA atau kuliah. Kalau dengan satu angkatan atas, saya memanggil kakak, kang, teteh atau panggilan yang menuakan lainnya. Kecuali kalau hubungan terlalu dekat, jarang. Paling sepengamatan saya disini, mereka sedekat apapun, tetap manggilnya menuakan. 😀 Most of them. Ada juga sih yang nggak, tapi boleh dibilang sedikit sekali.

Dan yang kerasa bedanya adalah perbedaan umur ini selain penting untuk panggilan, juga penting untuk masalah penegakan disiplin. Senior atau yang dituakan seolah seperti sumber nilai bagi juniornya. Maka selain berfikir siapakah bos kalian ketika kalian masuk ke komunitas korea, pikirkan juga seperti apa senior kalian. Karena itu akan sangat berpengaruh ke kehidupan sehari-hari.

Salam hangat dari junior di Korea. -_____-‘ Masih belum bisa jadi senior. Karena belum ada yang lebih tua di lab saya. 😀

Pray for Japan

Masih hangat di semua stasiun berita, mungkin di seluruh dunia. Tentang bencana gempa dan tsunami di Jepang. Sungguh mengerikan. Gempa berkekuatan 8.9 SR mengguncang disertai tsunami. Saya belum tahu pasti berapa banyak korban yang telah gugur.

Semoga semua orang yang berada di Jepang diberikan kekuatan untuk menghadapai masa-masa sulit ini. Mungkin benar, Jepang punya gedung-gedung yang kuat. Tapi tidak membuat bencana ini bisa dianggap kecil. Ancaman radiasi PLTN pun menyusul. Tentunya ini menjadi ancaman baru untuk semua yang ada di Jepang.

Tidak ada yang bisa saya perbuat. Selain ikut berduka atas bencana ini. Semoga kita semua, dimana pun kita berada, dapat mengambil pelajaran. Be patience, be strong, Japaneses and all people in there…

God will always be in our side… Whatever the condition…

Jalan-Jalan di Korea (Part. 2)

Lagi, saya ingin menulis tentang perjalanan saya untuk bersantai melupakan sejenak rutinitas di lab. Jalan-jalan di Korea. 🙂 Melanjutkan postingan sebelumnya. Kali ini saya akan menulis tentang salah satu tempat hiburan besar di Korea. Everland. Mungkin bisa dibilang sejenis Ancol. 😕 Hmm. Bisa gak yah. Hehe.

Everland terletak di Kota Yeongin. 40-60 menit dari Seoul. Keterangan menuju tempatnya ada di link ini. Hehe, sebenarnya keterangan lainnya juga bisa dilihat di website tersebut. 😛 Gak usah ditulis panjang-panjang disini.

Tapi, karena saya lagi bosen, jadi saya tulis lah disini. 🙂 Continue reading

Jalan-Jalan di Korea (Part. 1)

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah insiden, haha, insiden yang menyenangkan. Dimulai dengan niat mengambil barang titipan dari Ummi yang dibawakan oleh orang tua murid SMP Darul Hikam tempat Ummi saya bekerja. Kebetulan beliau dan anak-anaknya sedang berlibur ke Korea Selatan. Malam itu jam 11 KST di Hyundai Residence Seoul saya bertemu dan menghambil titipan. Tapi kami akhirnya mengobrol panjang tentang rencana perjalanan mereka selama di Korea. Dan akhirnya sepakat untuk bersama jalan-jalan ke tempat-tempat menarik di Seoul dan sekitarnya. Dimana saya menjadi guide dadakannya. Karena mereka kesini tanpa travel.

Dan inilah tempat-tempat di Seoul yang kami kunjungi di hari pertama. Dan menurut saya semuanya sangat menarik untuk dikunjungi… Continue reading