Kondisi badan yang kurang sehat beberapa hari terakhir ini ternyata memberikan banyak kenikmatan untuk saya. Hari-hari dijalani dengan lebih santai. Jauh dari hal-hal berbau elektro dan sejenisnya. Hingga pada akhirnya saya berkesempatan melahap sebuah buku karya Asma Nadia yang menarik dijadikan bahan berbagi dengan anda semua. Berikut resensinya:
Judul Buku : Catatan Hati Bunda
Penulis: Asma Nadia
Penerbit: Lingkar Pena
Tahun Terbit: 2008
Dimensi: 20.5cm
Jumlah Halaman: 350 Halaman
“Bagi Asma, menjadi Ibu bukan sekadar tugas, tapi sumber inspirasi dan kebahagiaan yang tiada taranya. Selamat untuk Asma Nadia, penulis terbaik, ibu terbaik bagi anak-anak kami.” (Isa Alamsyah)
Buku ini berisi tentang cerita-cerita pendek pengalaman Asma Nadia dan Isa Alamsyah sebagai orang tua mendidik kedua anaknya, Chacha dan Adam. Seperti biasa, kalimat-kalimat Asma begitu sederhana, menarik dan menyentuh para pembacanya.
Anak-anak adalah titipan Tuhan. Orang tuanyalah yang kelak menjadikannya muslim, nasrani atau majusi. Membaca buku ini, membuat saya berfikir bahwa, penting setiap orang tua atau calon orang tua belajar memahami pendidikan anak. Orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk menghantarkan anak-anaknya siap menjadi manusia yang baligh, siap mempertanggung jawabkan hidupnya sendiri.
Dalam buku ini, Asma secara tidak langsung memberikan tips-tips berharga bagaimana mendidik anak. Mungkin tidak semua kasus pendidikan anak terwakili disini. Tapi setidaknya, buku ini memberikan kita semua inspirasi untuk mencari cara kreatif untuk menumbuh kembangkan buah hati dengan cara yang tepat.
Membaca buku ini juga membuat saya berfikir, tidak mudah ya sepertinya menjadi orang tua. Soalnya kita harus sudah sangat matang. Gak asal-asalan, gak egois, gak gak jelas…. Hehe. Mungkin ini pikiran gadis ingusan yang belum mengerti seluk beluk dunia ya. Tapi artinya, mendidik anak nantinya akan menjadi tugas yang besar dan bahkan kalau berhasil, dapat dijadikan karya terbesar dalam hidup kita.
Mengingat buku ini merupakan tulisan bersama Asma dan Isa, mendidik anak rupanya bukan melulu tugas seorang Bunda. Kontribusi Ayah pun memiliki pengaruh yang tidak kalah besar. Kerjasama yang baik antara Ayah dan Bunda dalam pendidikan anak sepertinya sangat penting. Ayah yang secara fisik lebih kuat, berani, *terkadang* galak… Bunda yang penuh kekhawatiran, protektif, dll… Kesemuanya dibutuhkan oleh anak-anak.
Kisah ini bukan yang terbaik. Tetapi menjadi yang terbaik karena terdokumentasikan dengan baik dan indah. Sehingga dapat menginspirasi kita. Saya yakin banyak kisah mendidik anak yang jauh lebih menyentuh, menginspirasi… Makanyya, bapak-ibu, Mama-Papa, Mami-Papi, Abi-Umi… ayo menulis dan berbagi kisah yang dapat menjadi pelajaran bagi kami-kami yang masih muda ini untuk belajar menjadi orang tua yang lebih baik suatu saat nanti. 🙂
Terakhir, buku ini, lagi-lagi, sangat saya rekomendasikan untuk dibaca. Oleh perempuan ataupun laki-laki. BIsa jadi kado yang sangat berharga untuk kehidupan kelak.
Terakhir… lagi… hehe… maaf ya ibu-ibu… bunda-bunda… ummi-ummi… kalau pendapat saya ini sotoy… 😛
siiip deh reviewnya, kapan2 dicari ah…
thanks for sharing…
dwuuh…jadi mw,nuliz kya mba nadia.salam kenal yaaaa…..
di toko buku mana ya kalau saya mo beli buku ini
di Gramed juga ada kok mas. tapi saya dulu nemunya di toko buku kecil di bandung, di Toga Mas.