Pagi-pagi tadi bangun-bangun langsung baca sms dari seorang sahabat sejak SMP:
Nda, lo lg apa? gw di opname nih…
Sms yang cukup singkat namun membuat hati ini tergerak. Wah, Icha diopname. Jadi kepingin ngejenguk nih. Dan gak lama kemudian, saya tahu kalau dia dirawat dimana. Akhirnya saya mengajak beberapa sahabat untuk ikut juga menjenguk. Sekalian silaturahmi dah cukup lama gak kumpul.
Setelah sampai di RS, baru tahu deh. Ternyata teman saya ini terkena maag kronis. Beberapa hari muntah-muntah bahkan minum obat pun tidak berpengaruh. Karena harus keluar lagi. Umminya bercerita ketika ketemu ICha di Bandung, rupanya sudah pucat sekali. Tepar di kamar kos.Β Dalam hati… Hah? Maag doang bisa kayak gini? Ampuuun…
Saya juga punya sakit maag. Dan terkadang suka kambuh karena telat makan atau makan terlalu sedikit atau terlalu banyak. Untuk seseorang yang punya penyakit maag yang paling baik adalah makan dengan terjadwal dan dengan porsi yang pas. Beberapa bulan yang lalu juga teman ada yang masuk RS karena pencernaan. Setelahnya, diduga karena penyakit maag.
Walaupun tidak tahu efek panjangnya. Tapi masuk Rumah Sakit dan menelan waktu serta biaya bagi saya sudah cukup menyeramkan. Jadi? Sudah saatnya bagi kita-kita ini untuk membayar kesehatan kita dengan makan teratur dan dengan porsi yang pas. Kesulitan biasanya terjadi kalau kta sedang asyik mengerjakan sesuatu. Makan sebisanya dan sekenanya. Kadang bisa lupa dah hampir seharian blom makan. Dan nemunya roti, ya langsung makan roti. Karena malas mencari.
Intinya, diulang ulang nih. makan dengan terjadwal dan dengan porsi yang pas. buat anak kos juga. Walaupun terkadang di akhir bulan suka rada seret, tetep diatur jadwal makannya… inga’ inga’!!!