MEMECAH KEDINGINAN

friends-forever

Sahabat yang mungkin pernah menjadi sandaran, orang terakhir yang akan tetap bersama kita di saat kita senang atau pun susah, bisa menjadi sebaliknya manakala sebuah masalah datang. Masalah yang membuat kita tidak berfikir secara bijak. Sehingga yang ada hanya sisi-sisi egois kita menyambut mereka.

Perlahan mulai menjauh dan tidak saling menyapa. Kemudian muncul berbagai prasangka. Sahabat kemudian menjadi ‘the other’ bagi kita. Tidak mungkin lagi membuka diri kepadanya. Perang seperti di Gaza, mungkin akan mencapai titik jenuh dan lelahnya. Tapi memutuskan silaturahmi, atau dapat dibilang perang dingin. Terlebih dengan sahabat yang dulu pernah begitu akrab, bisa memakan waktu yang lama. Sampai akhirnya ada yang berjiwa kuat untuk meminta maaf terlebih dahulu.

Keinginan untuk meminta maaf terlebih dahulu bisa surut, manakala hati belum bulat untuk mlakukannya. Terlebih respon dari sahabat kita yang mungkin masih mengesalkan saat kita mulai mendekatinya. Adakah trik khusus untuk memecahkan suasana yang mendingin atau membuat diri kita nyaman untuk mendahului meminta maaf?

mohon berbagi….

Advertisement

KEHILANGAN

familystudies

Mimpi-mimpi itu digantung tinggi sekali

Semakin tinggi membuatnya semakin terasa berharga

Atas hati dan pikiran

Bilakah esok berubah

Kemudian ia hilang

Hanya karena kerikil-kerikil kecl itu

Satu hal yang menggugat

Kemana ia pergi?

Adakah khilaf telah kutoreh?

Kasih yang hilang…

Cinta yang perlahan menjadi benci…

Tak sedikitpun mata mencuri untuk melihat

Hanya sinisme belaka…Apalah itu…

MEMANG WAKTU TIDAK BISA DIULANG

Gimana ya rasanya hari ini. Pukulan telak, bisa dibilang KO setelah tim futsal dikalahin HMF 2-1. Dan itu masih di babak 16 besar. Nyesek, tapi mau gimana. Andai waktu bisa berulang. Rasanya banyak yang bisa diperbaiki sejak awal.

Tapi saya tidak bisa mengulang waktu. Yang pasti yang dapat dilakukan adalah menjadikan hari ini sebagai sebuah pembelajaran, sebuah patokan untuk membuat hari esok selalu lebih baik dari hari ini.

Setelah pertandingannya banget emang bikin sedih. TApi setelahnya, ada perasaan optimis untuk menantang hari esok. Seolah diri ini baru lulus ujian berharga. Bagaimana mempersembahkan totalitas dalam melakukan sebuah pekerjaan… Gak ada yang gak berharga untuk diri saat kita berusaha dengan maksimal…

SEMANGAT untuk hari ini dan seterusnya!
😀

HARI SATU “2+2 = 4”

Sebelumnya, kenalan dulu… Ekskursi ini adalah rangkaian kegiatan yang rutin diadakan oleh Subjur Power (sekarang dah jadi prodi) Teknik Elektro ITB. Kegiatan tersebut diantaranya adalah pembekalan pra-ekskursi, mengunjungi beberapa perusahaan yang terkait dengan bidang Power Engineering dan jalan-jalan (intinya bersenang-senang). Tahun ini, giliran 2005 yang dipimpin oleh Fela melaksanakan Ekskursi.

Hari pertama, saya datang pagi-pagi sekali (karena janjinya jam 6 kumpul) ke gerbang Ganesha. Tampak sebagian kecil sudah berkumpul. Sambil mengisi waktu menunggu yang lain datang, ada teman-teman yang duduk di meja yang diatasnya terdapat tumpukan kaos dan kemeja. Rupanya ada pembagian kaos dan kemeja (buat yang gak dateng pembekalan. hehe). Saya pun menghampirinya, memilih dan mencobanya ke masjid salman.

Balik-balik, ternyata saya salah kostum, padahal dah bener awalnya memakai jaket ekskursi. Eh, malah ganti kemeja. Kembali lagi saya ke salman untuk ganti. Selesai urusan kostum, duduk-duduk sebentar kemudian datanglah temen-temen logistik yang menyediakan sarapan pagi (GRATIS!!!). Hua… Enak, makan nasi kuning. Setelah kenyang, mulailah komplit semua, dan kami berfoto bersama di depan gerbang Ganesha.

Sebelum berangkat ada apel kecil. Dosen-dosen memberikan wejangan kepada kami. Dan buat saya, yang paling membekas itu adalah kata-kata Pak Syarief… Kurang lebih seperti ini…

Ekskursi ini semoga kalian akan banyak belajar hal baru. Kalau di kuliah kita belajar 2 + 2 = 4. Mungkin di Ekskursi kalian akan belajar bagaimana mengungkapka 2 + 2 ini dengan cara yang tepat. Adakalanya kita harus mengungkapkannya dengan:

2 + 2 itu… Hum… Berapa ya pak?

Kalau saya tidak salah… 2 + 2 itu 4. Begitu bukan?

Dan lain-lain..

Intinya sii… Yang saya tangkap, masalah itu bukan pada benar atau tidaknya apa yang kita ungkapkan.  Seringkali bagaimana cara mengungkapkannya itu yang bermasalah. Dan kita harus belajar bagaimana mengungkapkan apa yang kita tahu, apa yang kita yakini, dengan pas.

Beberapa dosen lainnya pun memberikan wejangan. Dan setelah itu, kami dilepas oleh Ketua Prodi, langsung menaiki bis. Kira-kira pukul 07.37 Kami berangkat ke Suralaya untuk mengunjungi PLTU milik Indonesia Power. Di sepanjang perjalanan, Kami bercanda, buka-buka snack, karaokean (cuman masih versi malu-malu) dan tidur (gak tahu nih ada acara ngerjain temen yang tidur apa nggak).

Perjalanan agak lambat saat masuk tol dalam kota Jakarta. Rupanya Jakarta sedang banjir dan ada kebakaran di Plumpang juga. Tapi gak tahu mana yang sebenernya bikin macet.

Lama juga, tapi akhirnya nyampe Suralaya. Kita makan siang dulu di Udiklatnya. Baru deh jalan-jalan keliling Suralaya. HAri pertama ini emang hari yang bar-bar. Semua peserta berfoto dan menggila. Mungkin emang view nya bagus banget buat foto-foto. Mesin-mesin besar, alat-alat canggih di dispatcher, cerobong asap, tiang-tiang power,,, apalah itu.?

Dan kami menginap di cottage “PULORIDA” (gak salah kan ejaan saya?). Bayangin aja, bener-bener cottage pinggir pantai ada kolam renangnya berderetan dengan restaurant. Hoho. Saya yakin kalau gak dikasih gambarnya pasti inget pantai-pantai dan cottage di Bali. Haha. Jadi baguslah, saya gak akan upload fotonya. 😀

Makin asyik, malamnya ada panggung khusus untuk ekskursi. Seru-seruan lah. Power ini macem-macem emang jenisnya. Ada yang blom diajak banget aja dah gatel pengen maju. Ada yang mesti ditarik-tarik dulu baru maju. Eh ada lagi.. Yang udah ditarik-tarik dan dikejar-kejar juga tetep aja gak maju. Tapi secara menyeluruh, acaranya OK pisan. Seru dan berkesan. Sayang kolamnya nganggur gak ada acara jebur-jeburan kayak kalau di ITB. Mungkin karena airnya bersih jadi gak seru.

Malem mulai evaluasi… dan setelah selesai semuanya… ujaaaaaaaaaan… membuat temen-temen acara plus plus mesti lari keteteran menuju kamar…

Fiuh! Capek… Tapi senang….