BEST RAYE (3)

Alhamdulillah. Hari ini menjadi hari yang melelahkan buat keluarga kita. Karena dari tadi pagi hingga malam ada aja acaranya. Sebagai gambaran umum:

  1. Pagi-Siang : Semua berkumpul di silaturahmi Abah Ro’i.
  2. Siang-Sore : Yang muda-muda sempat ikut silaturahmi kelilingin rumah anak-anak eyang (yang daerah dago aja. Yang bapak-bapak dan ibu-ibu lanjut sampai antapani), namun motong acara untuk karaokean di PVJ.
  3. Sore-Malam : Silaturahmi di Dago Pakar, ada yang pulang dan ada yang nonton Laskar Pelangi (Tau nih, pada gak bosen-bosen. hihi)

Selamat datang anggota keluarga besar KH Hasan Ro’i

Ok, cerita berawal dari silaturahmi Keluarga Besar Abah Ro’i, mungkin untuk para mantu, Abah Ro’i adalah bapak dari Eyang Apa. Acara diselenggarakan pukul 8.00 pagi (Tapi keluarga Nda baru dateng jam 9. Molor…hihi). Dibuka dengan lantunan ayat suci al-Qur’an oleh A Zein. Sambutan dari tuan rumah. Kemudian ada sedikit cerita dari Nenek Iyay. Beliau menceritakan bagaimana Abah Ro’i dulu hidup dengan masjidnya.

Intinya sih, beliau mengingatkan kita untuk kembali ke mesjid untuk ikut memakmurkannya. Dahulu kala, Abah Ro’i adalah orang yang setia dalam memakmurkan masjid. Dari mulai merawat masjid, sampai membangun kegiatan-kegiatan untuk masyarakat banyak. Beliau agak menyesalkan, mana ini incu-incu nya? Kok jarang ada yang terlihat aktif untuk memakmurkan masjid. Yah gitulah pokoknya… Hehe. Suasana agak mengharukan saat mendengar cerita Ma’ Ijih (Istri Abah Ro’i) yang merupakan sosok perempuan yang tangguh dan dermawan. Bagaimana usaha beliau, dengan keterbatasan ekonomi keluarga itu, tetap berusaha memenuhi kebutuhan pendidikan dan makan anak-anaknya. Untuk zaman itu, konon menyekolahkan anak ke Yogya (karena pendidikan guru agama yang bagus katanya dulu di Jogja) sungguh sangat berat. Namun Ma’ Ijih menggunakan segala daya upaya untuk tetap memenuhinya. Wah, pokoknya harus denger cerita dari Nenek Iyay langsung kayaknya baru bisa paham. Maafin yah…

Dari tausiyah tersebut juga, Nenek Iyay mengajak kita untuk manjadikan forum silaturahmi ini lebih bermanfaat lagi. Terutama untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam keluarga, bersyukur juga kalau dapat membantu masyarakat. Kita harus peka dengan keluarga kita, mungkin ada yang tidak seberuntung kita bisa hadir disini dengan kendaraan, baju baru dan lain-lain. Mungkin ada saudara yang sudah beberapa tahun tidak bisa hadir, pedulikah kita, ada apa gerangan? Atau mungkin ada yang butuh dibantu secara pendidikan dan lain-lain. Lebih lanjut, dibuatlah panitia dari setiap keluarga, untuk mengelola hal tersebut.

Berkumpul bersama agar dapat tolong-menolong

Merekatkan tali persaudaraan semoga dapat memakmurkan

Tausiyah nenek iyay dilanjutkan dengan Wa Teddy. Kemudian ditutup doa oleh Wa Aa. Acara dilanjutkan dengan sungkeman. Urutannya dari generasi pertama, kedua, ketiga hingga keempat. Lalu makan-makan dan bubar.

Doa Penutup dari Wa AA

Pembentukan panitia

Para sepuh mengikuti rangkaian acara pembukaan

Sungkeman

Ngantri sungkeman dengan poto-poto.

Yang gak betah, kabur dan membeli susu bareng-bareng.


Nah, setelah bubar ini, keluarga Apa langsung berkumpul ke rumah Wa Nina di Dago Pojok. Sebentar saja, langsung ke Rumah Nda. KArena mengejar shalat Jum’at di Masjid Al-Jihad. Di rumah Nda ini yang agak lama, karena banyak makanan enak. Hehe (iya gt?). Tapi serius, kayaknya setelah keluar dari rumah Nda, pada penuh langsung perut. Dari makanan ringan, berat mpe penutup yang seru-seru dikeluarin soalnya.

Abis makan di rumah Nda… Hana berpose…

Dari sini, barulah berpencar. Dimana kaum muda mulai bikin acara sendiri. Yaitu ke PVJ untuk karaoekan. Emang sepertinya kurang diberkahin ma para orang tua, sesampainya disana karaokean tutup dan baru buka jam 3. Krik… Krik… Tapi apa boleh buat, jadi kita menunggu dengan berfoto-foto ria. Sayang, saya hanya mengambil sedikit gambar. Soalnya banyak banget yang bawa kamera.

Sebenarnya yang ikut rombongan ada 12 Orang (Nda, Uki, Faqih, Uji, Diar, Miski, Ais, Fia, Asri, Sarah, Ucan, Hanif). Tapi yang kepoto cuma inih.

Setelah berkaraoke selama dua jam, kami pulang ke rumah masing-masing. Namun ketika keluar PVJ, bapak-bapak dan ibu-ibu datang untuk menonton Laskar Pelangi. De diar dan Miski ikut ibu-ibu dan bapak-bapak. Cucu perempuan lain pulang dan cucu-cucu laki-laki sudah siap langsung melaju ke Buah Batu untuk bermain futsal.

Katanya sih setelah dari itu semua, malamnya pada mau berkunjung ke rumah Wa Aa di Dago Pakar. Tapi entah akan kuat atau tidak badannya. Secara besok kami harus lanjut acara silaturahmi keluarga Eyang Ema dan Eyang Apa itu sendiri di Cibodas Lembang. Semoga besok bisa dapat foto-foto yang lebih masif lagi.

Selamat bekerja dan belajar di luar sana! Semoga sukses!

Salam Hangat,

Adinda Ihsani Putri a.k.a. Nda

Advertisement