Beberapa hari yang lalu, 3 April, merupakan hari istimewa untuk seorang teman. Sempat uring-uringan karena kado yang akan diberi jauh dari sempurna. Kalau dipresentasikan, mungkin baru 60% berjalan. Saya mencoba menulis cerpen sederhana yang menggambarkan dirinya. Simple saja, tapi karena dasarnya saya pelupa, jadi ada dalam bagian cerpen yang masih ingin terus disempurnakan, ditambahi cerita penting yang terlewat.
Penulisan dilakukan bertahap. Dua halaman, sepuluh halaman dan tak terasa, sebulan berjalan sampai 26 halaman HVS A4 single space. Wah, dipikir-pikir ini rekor terpanjang saya dalam menulis. Pernah lebih dari itu, tapi biasanya ada junk-junk macam daftar isi, daftar pustaka dan lain-lain. Sedangkan kali ini benar-benar murni essay, cerita.
Lebih kaget lagi ketika ingin finishing. Saya ingin mencetaknya dalam bentuk A5. Dan ketika diprint saya mendapati kurang lebih 53 halaman. Dipikir-pikir, cukup juga nih kalo buat buku sederhana. Tinggal isinya mungkin yang lebih bisa di-share ke khalayak. Dulu soalnya pernah punya cita-cita menulis buku.
Ada yang saya perhatikan dari cerpen saya kemarin. Berhubung cerpen itu ditulis dalam waktu yang berbeda-beda, tergantung suasana hati. Jadi, kelihatan di beberapa chapter, ada feel yang berbeda. Penggunaan kata-katanya juga terasa ada yang berbeda. Pengalaman ini cukup memberikan motivasi untuk terus dapat menulis dengan baik.
Buat teman saya tadi, semoga tulisan saya bisa memberikan sesuatu yang berarti di hari ulang tahunnya itu.